Nocturno op 9 No. 2 – dan Miskinnya ruang kontempasi di Facebook

PENGKONDISIAN

Lontang lantung dari satu sudut kota ke sudut lainnya membuat berbagai peristiwa terekam dalam otak berdesak-desakan. Berakhir bengong didepan laptop. Frederic chopin mulai memainkan Nocturno di komputer  kamar sebelah. Ya, saya harus membuang semua sampah dalam otak agar bisa segera tidur. Besok harus fresh. Kebetulan nada-nada Nocturno op 9 no 2 seolah memandu saya merinci lagi peristiwa demi peristiwa. Biarlah temanya ga jelas juga. Pertama saya akun facebook, kubaca ulang semua posting saya. Hemh, baiklah. saya mulai dengan menyalin semua posting saya di aku facebook.

MENULIS ULANG

1 Februari 2010
>>Dimana sebenaranya Indonesia itu ? Sepanjang etalase toko dan Mall di jl. Sudirman tak terlihat orang Indonesia. Dari barang pajangan dan orang yang belanja. Orang barat bukan, orang sunda juga bukan., aah, coba cari ah di googleearth..

Ah, saya teringat ketika menulis status itu pada saat jalan2 di Bandung. Setelan pakaian dan bahasa yang digunakan campur-campur, juga fashion dan gaya hidup yang seolah mengalienasikan diri dari lingkungannya. anehnya, sekarang saya pun mendapati diri sendiri keseringan seperti itu. Apakah ini pertanda pertahanan sosial saya pun mulai tergerus ? waah waah gawat juga nih.

2 February 2010
>>ngejelekin poligami=ngejelekin yang menganjurkan ( Allah SWT ) ? hemh, logis dan mau tidak mau saya terima argumentasinya ceu.meski saya tidak berniat poligami. terima kasih dah diingetin, kalo harus ngegampar yg poligami, nantilah mikir-mikir dulu. tapi status euceu bener2 ngingetin saya. thanks

ini adalah komentar saya atas status Siti MP berikut :

>>ati-atilah kalo ngejelekin poligami, inget ,poligami itu halal dan tegas diwahyukan dlm ayat Allah.  Jgn ngejelekin seseuatu yg halal.Jika kebablasan sbaiknya debat aja ama Allah knp ngeluarin wahyu spt itu.Yg demo ampe bw poster “stop Poligami” emangnya Ayat poligami bs diamandemen?Umat islam Bukanya mengamankan ayat-a…yat Allah,malah menggugatnya.makanya kalo ada ngejelekin poligami didepanku pasti kugampar mukanya !

walah-walah saya jadi kebayang muka bengis teh siti waktu nulis status itu, entah apa yang menyulut kemarahannya. Cuman kok saya berani ya membuat koment seperti diatas, terutama frase ini  meski saya tidak berniat poligami. Iya gitu saya ga ada seer buat poligami ? waduh kok jadi ga yakin gini ya.

4 April 2010
makanya kalo belom ngerti bahasa rindu sini sama ane diajarin. ha.ha,ha

ini adalah komentar saya atas status MS berikut :

ah dulu pernah kuakui, aku mencintainya;hari ini sharusnya tdk seperti ini, jk saja diapun mengakuinya jg; bukankah ksombongan trtinggi adlh ketika tdk mengakui cinta;ketika bhs rindu salah diterjemahkan,mk angkara jua yg timbul; tapi ya sutralah…sepertinya emang tak ada jodoh diantara kita. Happy weekend, dont think… too much. I promise, i never disturb you anymore with my word or anything. So long litle girl

Sepintas tidak ada yang aneh dari status MS diatas, tapi sumpah kalo inget orangnya bikin pengen ketawa ngakak, betapa tidak MS itu bukan ABG yang mantes nulis status romantis seperti diatas, dan berani taruhan status itu pasti bukan buat istrinya, Facebook memang rrrruaaaar biasa. ha,ha,ha.

6 Mei 2010
kunaon neng ? tumben statusnya menyalak, he,he,he

ini adalah komentar saya atas status Riena M  berikut :

BOLEH ? GA BOLEH ? : punya mental bisnis dan naluri pengen jadi kaya sih boleh-boleh aja, aquwh jg pengen. tapi kalo mental kayak gitu dibawa2 ke organisasi non profit ya ga pas lah, apalagi ngemanfaatin organisasi non profit justru buat keuntungan sendiri. Mulut manis ama kelicikan akhrinya jadi karakter diri. Ah,… …miskin jiwa emang lebih bahaya daripada miskin harta.

Nah kalo ini saya tahu kenapa Neng Riena menyalak, meski koment saya nadanya bertanya, itu sekedar pertanyaan retoris semata. Kalo ga salah ini muntahan neng Riena dari kemualanya liatin para aktivis di kampusnya ama LSM yang diikutinya. Cuman frase terakhirnya kalo dibaca lagi sekarang kok seolah nyambit kesana kemari ya. Semoga Allah melindungi ku dari frase itu.. amieen.

2 Juni 2010
berlalu tanpa jadi apa-apa, meski apa-apa telah terjadi. Aneh kah ?

Setelah lama diinget-inget, saya baru inget status ini dibuat waktu saya deket ama seorang perempuan. Itungan sih harus jadian, cuma ya lagi-lagi kenyataan bicara lain. Meski segimana deket dan segimana ngarepnya toh perasaan orang ga bisa ditebak, atau dianya jual mahal ya. hemh… harus di cek ulang kayaknya.

16 Juni 2010
tenang kang, ada kabar baru tentang beliau. langsung di inbox aja kang.

ini adalah komentar saya atas status MS berikut :

siapa sebenarnya yg memulai segala kekusutan ini. ah, kadang orang yg buka pintu lupa dari pintu mana dia masuk. ck,ck,ck

Status ini bener-bener bikin saya dongkol, betapa tidak, saya kira ini muntahan MS atas segala persoalan di kantor, makanya saya ajak ke inbox, eeeh ketika di inbox dia bilang status itu tentang kekesalan ama pacar gelapnya yang ga bisa pegang komitmen padahal ceweknya yang mulai ngajakin pacaran. wuaaah dasar. lagi-lagi Facebook emang rrrruaaaaar biasa !ha,ha,ha

PERHENTIAN SEMENTARA

Cape senyum-senyum sendiri, mengingat ulang perstiwa yang terekam di akun Facebook. Tidak seluruhnya terabadikan. Namun cukup buat dijadikan panduan bagi saya untuk menyusuri dan merenungkan ulang segala peristiwa pada rentang waktu yang tercatat itu. Dari sini memang sudah nampak, banyak hal “biasa” yang tiba-tiba menjadi penting, pun begitu banyak hal penting tiba-tiba menjadi biasa. Sebagai awal untuk bahan tulisan retrospeksi memang belumlah cukup, masih harus dibaca ulang peristiwa-peristiwa terkini yang saya alami. Nampaknya saya harus tetap sadar dan waspada, bahwa memang ada kecenderungan semakin banyak dan semakin cepat masalah diungkapkan (penting/tidak penting), maka masalah tersebut cenderung semakin cepat terlupakan atau terabaikan. Ruang FB memang ruang yang luas dan fleksibel untuk menuangkan gagasan atau suasana hati, tetapi sekaligus juga merupakan ruang sempit untuk perenungan dan kontemplasi.

(bersambung)

Tentang realitapucukdaun

We are just a witness and try to write the reality around us.
Pos ini dipublikasikan di Uncategorized dan tag , , . Tandai permalink.

Tinggalkan komentar